Rumah Adat Jawa Tengah

Posted on

Rumah Adat Jawa Tengah – Hai sobat pembaca dosenpintar kembali lagi bersama artikel-artikel keren, nah kali ini dosenpintar.com akan membahas filosofi rumah adat Jawa Tengah, Sejarah dan Jenis rumah adat jawa tengah yang memiliki ciri khas unik dibawah ini, agar lebih jelas kita simak ulasan dibawah ini secara lengkap, selamat membaca.

Rumah Adat Jawa Tengah

Filosofi Rumah Adat Jawa Tengah

Rumah adat Jawa Tengah disebut rumah Joglo. Rumah adat Jawa Tengah ini tidak kalah uniknya dengan desain hunian masa kini. Memiliki filosofi pada sususan ruangannya yang menggambarkan kebudayaan Jawa yang kental. Bukan hanya bentuk fisiknya saja yang unik, namun bangunan ini memilki filosofi yang bagus.

Salah satu filosofi ciri khas pada bangunan rumah adat Jawa Tengah adalah teras yang beratapkan pendopo dengan dilengkapi empat tiang penyanggah. Biasanya bentuk pendopo Jawa segiempat memanjang ke arah samping kiri dan kanan rumah. Sengaja pendopo dibangun tanpa diberi pembatas ini dimaksudkan melambangkan sikap pemilik rumah yang selalu terbuka kepada siapa saja yang datang berkunjung maupun bertamu.

Dan pendopo ini umumnya dibangun lebih tinggi dari halaman rumah, supaya pemilik rumah mudah untuk menerima tamu dan berbincang-bincang duduk bersila dengan alas tikar yang menjadi tradisi masyarakat setempat. Situasi ini menggambarkan kerukunan yang tercipta oleh masyarakat Jawa Tengah dengan sesama.

Selain pendopo, menuju ruangan didalam rumah, salah satu rungannya diberi nama pringgitan. Pringgitan ini dimaksudkan sebagai pembatas antara pendopo dan dalem ageng. Ruangan ini utamanya berfungsi sebagai tempat menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit diacara tertentu.

Baca Juga :  Kapitalisme : Pengertian, Tokoh, Ciri dan Contoh

Ruangan pringgitan ini memiliki makna yang menggambarkan kepribadian sang pemilik rumah bahwa mereka adalah bayangan atau wayang dari Dewi Sri, Dewi ini melambangkan pada sebagai kebutuhan utama manusia dan lambang kebahagiaan menjalani hidup.

Selanjutnya ada Dalem Ageng yang memberi kesan privasi, ruangan dalem ageng ini berbentuk segi empat yang dikelilingi dinding pada semua sisinya. Ruangan ini merupakan ruangan terpenting bagi masyarakat Jawa Tengah karena ada 3 kamar atau disebut senthong.

Ada senthong tengah dengan nama lain Krobongan sebagai tempat menyembah Dewi Sri dan menyimpan benda pusaka. 2 lainnya disebut senthong kiwo sebagai kamar keluarga laki-laki dan senthong tengen sebagai kamar keluarga perempuan.

Karena masyarakat Jawa Tengah umumnya bermata pencaharian sebagai petani yang percaya pada Dewi Sri sebagai tempat meminta yang disebut krobongan, maka dibuat ruangan khusus untuk menghormati Dewi Sri. Ruangan ini juga digunakan sebagai tempat menyimpan barang pusaka yang dipercaya memiliki kekuatan gaib dan sebagai tempat penyimpanan hasil panen padi pertama. Juga disediakan perlengkapan tidur yang dimaksudkan sebagai tempat tidur pengantin baru. Juga memiliki keyakinan sebagai simbol telah bersatu Dewa Kamajaya dengan Dewi Kama Ratih yang disebut dewa-dewi asmara.

Gandhok adalah ruangan yang paling belakang memanjang ke sebelah kiri-kanan ruang pringgitan serta ruang dalem ageng. Dan ada pawon sebagai sebutan lain ruang dapur (tempat masak), dan pekiwan untuk sebutan kamar mandi.

Sejarah Rumah Adat Jawa Tengah

Dari arsitekturnya  bangunan Rumah Adat Jawa Tengah kental dengan adat Jawa. Tetapi rumah ini juga mengandung banyak unsur hindu karena masyarakatnya banyak beragama hindu.

Rumah adat Jawa Tengah ini hampir sama dengan pura umat hindu India. Tidak heran dengan masyarakat yang mayoritas agama hindu mempengaruhi kondisi lingkungan setempat.

Baca Juga :  Panitia Sembilan : Latar Belakang, Anggota, Tugas dan Isi Piagam Jakarta

Dengan berjalannya waktu banyak timpul perbedaan sehingga muncul jenis jenis rumah adat Jawa Tengah. Ada beberapa jenis rumah adat Jawa Tengah yang menurut sejarahnya terbentuk karena adanya perbedaan pendapat dari masyarakatnya.

 

Berbagai Jenis Rumah Adat di Jawa Tengah

1. Rumah Adat Joglo

Salah satu rumah adat Jawa Tengah yang masih lestari hingga saat ini adalah rumah Joglo. Rumah Joglo melambangkan kekayaan pemiliknya. Sejarahnya pemilik rumah joglo ini bukan sembarang terlihat dari halamannya yang tanpa sekat. Dan memiliki ciri ruang tengahnya disekat dengan empat tiang.

Soko guru merupakan sebutan untuk tiang tiang yang ada di tengah rumah ini. Bukan hanya dijadikan sebagai tempat tinggal, rumah joglo ini disimbolkan sebagai kekayaan pemiliknya yang lebih akan kebutuhan finansial.

2. Rumah Adat Panggang Pe

Rumah adat lain dari Jawa Tengah adalah rumah adat Panggang Pe yang tak kalah populer di Jawa Tengah. Untuk bentuk rumah memiliki 4-6 tiang, dengan ciri khas tiang depan dibuat lebih rendah dibanding tiang yang belakang, bisa disebut juga sebagai keunikan dari rumah ini.Umumnya bangunan ini digunakan sebagai warung, atau fungsi lainnya.

3. Rumah Adat Tajug

Rumah adat tajug yang digunakan sebagai bentuk bangunan yang  suci seperti masjid atau tempat ibadah lainnya. Dan rumah ini tidak diperbolehkan untuk dijadikan tempat tinggal. Rumah ini memiliki atap yang berbentuk runcing seperti bujur sangkar. Dan terakhir rumah ini memiliki banyak tipe.

4. Rumah Adat Kampung

Rumah Adat Kampung dikatakan sebagai rumah yang menunjukan strata sosial pemiliknya Rumah ini mirip dengan rumah Panggang Pe.

Ciri khas rumah ini terdapat pada tiangnya yang selalu berjumlah kelipatan empat yan dimulai dari angka delapan. Jenis rumah ini bisa dimiliki oleh semua kalangan karena tidak menentuka strata sosial pemiliknya.

Baca Juga :  Penemu Radio : Guglielmo Marconi

5. Rumah Adat Limasan

Rumah adat Limasan ini disebut limasan karena bentuknya yang berbentuk limas. Dengan atap yang dibagi menjadi empat sisi. Rumah ini memiliki beberapa tipe sesuai adat nya masing-masing. Biasa dibangun oleh masyarakat biasa dan biasa dikenali dengan jumlah penyangganya dan bentuk atapnya yang limas.

Jadi demikian artikel mengenai rumah adat jawa tengah, yang mungkin bisa menjadi referensi untuk kalian yang sedang membutuhkannya. Baiklah sekian dulu sampai jumpa diartikel berikutnya.

Baca Juga :